Friday, February 27, 2015

Batik Unik dari Lereng Merapi Diminati Wisatawan Asing

tokobatikmas.com

Sejak dahulu, warga lereng Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten bergantung pada pertanian dan peternakan. Namun, sejak erupsi hebat 2010 silam, mereka merasa butuh ketrampilan yang bisa dijadikan sumber penghidupan ketika berada di pengungsian.
Kini di Balerante sudah ada kelompok perajin batik yang menghasilkan batik tulis dengan motif yang unik dan tak dijumpai di daerah lain. Perajin membuat motif-motif dengan inspirasi Merapi, seperti gulunganawan panas, lava merah meleleh, evakuasi, flora fauna Merapi dan keindahan alam Merapi.
Warna-warna batik yang ditampilkan cenderung tua, namun ada pula yang dipadu dengan warga merah dan kuning cerah pada dasar dan motifnya. Pelatihan itu merupakan bagian dari mitigasi bencana karena ancaman letusan Merapi bisa terjadi sewaktu-waktu.
”Saat ini, ada 15 orang perajin baik muda mudi, ibu-ibu bahkan anak-anak yang tekun menggeluti batik. Pelatihan batik diberikan saat kami mengungsi di barak Dodiklatpur tahun 2011, awalnya sulit karena kami mulai dari nol. Beda dengan sentra batik lain yang sudah turun temurun,” kata Ketua Kelompok Batik, Darwono.
Sayangnya, produksi masih tergantung pada pesanan dan bila ada event saja, belum ada permintaan rutin bagi perajin Merapi. Namun, batik bermotif unik itu digemari wisatawan manca negara, di antaranya dari Australia dan Inggris.
”Turis-turis dari luar negeri itu datang ke Balerante untuk belajar membatik. Mereka dikasih latihan di atas kain 30 cm2. Mereka senang sekali, kemudian saat pulang beli kain yang sudah jadi. Saat ini, harga selembar batik berkisar antara Rp 375.000 sampai Rp 400.000,” kata Jainu.
Ketrampilan warga sudah bagus, namun pemasaran masih terkendala. Mereka berharap ada dukungan dari pihak terkait untuk kemajuan sentra batik Balerante, karena mereka sudah mempunyai keunikan yang bisa dijual.

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style